TEKSTUR TANAH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan
bahan organik. Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan di bumi
karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air
sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga
menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas dan tumbuh. Tanah juga
menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat,
tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Ilmu yang mempelajari berbagai
aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah. Komposisi tanah berbeda-beda
pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari
tanah. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mempelajari ilmu tanah dan cara
untuk melestarikannya.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik
tanah
2. Untuk mengetahui sifat – sifat
tanah
3. Untuk mengetahui perbedaan
tanah liat, debu dan pasir
4. Untuk mengetahui bahan penyusun
tanah
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui karakteristik
tanah
2. Dapat mengetahui berbagai
sifat-sifat tanah
3. Dapat mengetahui perbedaan
tanah liat, debu dan pasir
4. Dapat mengetahui bahan penyusun
tanah
BAB II
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
Alat Di Lapangan
§ Ring
§ Cethok
§ Kayu
§ Palu
§ Plastik
§ Karet
Bahan Di Lapangan
§ Tanah
Alat Di Laboratorium
§ Pring plastik
§ Segitiga
tektur
§ Botol
Bahan Di Laboratorium
§ Tanah
§ Air
2.2 Alur Kerja (Diagram Alir)
Alur Kerja Di Lapangan
.Mencari tempat untuk diambil sample tanahnya
.Tanah pertama diambil dengan cetakan ring
.Tanah disekitar cetakan ring digali melingkar
.Tanah dalam cetakan diambil dan dimasukkan plastik
.Mengambil sample tanah 2 macam dengan serok (gumpalan tanah dan pasir)
.Memasukkan sample ke plastik
.Mencari tempat untuk diambil sample tanahnya
.Tanah pertama diambil dengan cetakan ring
.Tanah disekitar cetakan ring digali melingkar
.Tanah dalam cetakan diambil dan dimasukkan plastik
.Mengambil sample tanah 2 macam dengan serok (gumpalan tanah dan pasir)
.Memasukkan sample ke plastik
Alur Kerja Di Laboratorium
.Mengambil sample tanah
.Membasahi tanah dengan sedikit air
.Merasakan tanah dengan tangan (by feeling)
.Menghitung kadar dengan segitiga tekstur
.Mencatat hasilnya
.Mengambil sample tanah
.Membasahi tanah dengan sedikit air
.Merasakan tanah dengan tangan (by feeling)
.Menghitung kadar dengan segitiga tekstur
.Mencatat hasilnya
|
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Tekstur
·
Sifat kimia, fisika dan
mineralogi partikel tanah tergantung pada ukuran partikelnya.
·
Semakin kecil ukuran
partikel maka luas permukaannya semakin besar. Jadi, luas permukaan fraksi liat
> fraksi debu > fraksi pasir
·
Partikel-partikel tanah
(tekstur tanah) yang dikelompokkan berdasarkan atas ukuran tertentu disebut fraksi
(partikel) tanah, fraksi ini dapat menjadi kasar ataupun halus. Menurut
system MOHR fraksi tanah pasir mempunyai ukuran 2.00-0.05 mm, debu 0.05-0.005
mm, dan liat 0.005 mm (Kartasapoetra, 1987).
3.2 Macam – Macam Tekstur Tanah
Ø Pasir:
Pasir adalah bahan butiran alami terdiri dari batuan halus yang
terpisah dan partikel mineral. Komposisi pasir ini sangat bervariasi,
tergantung pada sumber-sumber batuan lokal dan kondispartikel pasir berdiameter
berkisar dari 0.0625mm (atau 1 / 16 mm, atau 62,5 mikrometer) untuk 2 milimeter.
Ø Debu:
Debu adalah nama umum untuk partikel padat dengan diameter
antara 0,02 – 0,002mm.
Ø Liat:
Bahan alami terutama terdiri dari mineral halus. Penyusunnya
sebagian besar terdiri dari mineral tanah liat, suatu subtipe mineral phyllosilicate,
yang membuat elastis dan mengeras bila dipanaskan atau kering
(Anonymous , 2010)
3.3 Perbedaan Tekstur Utama (Pasir, Debu,
Liat) Dari Kemampuan Fisik, Kimia & Biologinya.
Ø Sifat Fisika
Sifat fisika tanah adalah sifat yang data dilihat secara fisik
antara lain stuktur tanah, konsistensi, warna, aerasi dan drainasi,
permibilitas dan penetrometer.
Tektur tanah merupakan perbandingan relatif tiga fraksi – fraksi
tanah dalam suatu massa tanah, terutama perbandingan antara farksi liat, debu
dan pasir. Pengamatan tekstur tanah dengan mengunakan indera perasa yaitu
dengan membasahi sedikit kemudian tanah dibentuk bola dengan dikepal – kepal
jika tidak dapat berarti termasuk golongan pasir. Tekstur pasir kasar dan
massanya berat disbanding yang lain. Tekstur debu licin dan massanya paling
ringan. Tekstur liat lebih lengket dan massanya sedang.
Ø Sifat Kimia
Hal-hal yang perlu diamati dalam analisis kimia tanah adalah pH
tanah, kandungan BO, kadar kapur (CaCO3) dan konkresi Mn.
pH tanah digunakan untuk mengetahui aktvitas organisme,
ketersediaan hara, keracunan dan jenis tanaman yang dapat tumbuh pada kondisi
tanah tersebut. Penentuan pH tanah dapat dilakukan secara elektronik dan
kalorimetrik, baik laboratorium maupun lapangan. Elektrometrik reaksi tanah
ditentukan antara lain dengan pH meter, sedangkan kalorimetrik dapat dikerjakan
dengan kertas pH. Sedangkan pada praktikum ini pH tanah ditentukan dengan pH
stick. PH aktual dianalisis dengan cara mencampurkan tanah dengan air (H2O),
sedangkan pH potensial diukur dengan cara mencampurkan tanah dengan KCl.
(Tan,1991)
Ø Sifat Biologi
Tanah bertekstur halus ini didominhasi oleh tanah liat dengan
tekstur yang lembut dan licin yang memiliki permukaan yang lebih halus
dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar yang biasanya berbentuk pasir.
Sehingga tanah-tanah yang bertekstur halus memiliki kapasitas dalam proses
penyerapan unsur-unsur hara yang lebih besar dibandingkan dengan tanah yang
bertekstur kasar. Namun, pada tanah bertekstur lembut ini umumnya lebih subur
dibandingkan dengan tanah bertekstur kasar. Karena banyak mengandung unsure
hara dan bahan organic yang dibutuhkan oleh tanaman serta mudah dalam menyerap
unsur hara.
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Sampel tanah yang berasal dari depan pendopo memiliki tekstur liat pada kedalaman 20 cm, dengan rasa dan sifat tanah membentuk bola baik serta melekat sekali. Tanah terasa halus,lekat dan licin. Kondisi tanah yang diambil samplenya ditumbuhi rumput yang tumbuh cukup subur, hal ini membuktikan bahwa tanah tersebut bertekstur halus dan memiliki kapasitas absorbsi unsure-unsur hara yang besar.
Sedangkan pada tanah bertekstur kasar lebih porus dan laju infiiltrasinya lebih cepat. Walaupun demikian tanah bertekstur halus memiliki kapasitas memegang air yang lebih besar daripada tanah pasir karena memiliki permukaan yang lebih banyak yang berfungsi dalam retensi air (water retension). Tanah-tanah bertekstur kasar memiliki makro porus yang lebih banyak, yang berfungsi dalam pergerakkan udara dan air.
Sampel tanah yang berasal dari depan pendopo memiliki tekstur liat pada kedalaman 20 cm, dengan rasa dan sifat tanah membentuk bola baik serta melekat sekali. Tanah terasa halus,lekat dan licin. Kondisi tanah yang diambil samplenya ditumbuhi rumput yang tumbuh cukup subur, hal ini membuktikan bahwa tanah tersebut bertekstur halus dan memiliki kapasitas absorbsi unsure-unsur hara yang besar.
3.4 Gambar Segitiga Tekstur
3.5 Faktor yang Mempengaruhi & Dipengaruhi
Tekstur
Faktor yang mempengaruhi :
Ø Bahan induk :
mencakup: lapuk batuan dasar primer; bahan sekunder diangkut
dari lokasi lain, misalnya colluvium dan aluvium; deposito yang sudah ada tapi
campuran atau diubah dengan cara lain
Ø Iklim:
pembentukan tanah sangat tergantung pada iklim, dan tanah dari
zona iklim yang berbeda menunjukkan karakteristik yang khas. Suhu dan kelembaban
mempengaruhi pelapukan dan pencucian. Angin bergerak pasir dan partikel
lainnya, terutama di daerah kering di mana ada sedikit tanaman penutup. Jenis
dan jumlah curah hujan mempengaruhi pembentukan tanah dengan mempengaruhi
gerakan ion dan partikel melalui tanah, membantu dalam pengembangan profil
tanah yang berbeda. suhu fluktuasi musiman dan harian mempengaruhi efektivitas
air dalam bahan pelapukan batuan induk dan mempengaruhi dinamika tanah. Siklus
pembekuan dan pencairan merupakan mekanisme efektif untuk memecah batu dan
bahan konsolidasi lainnya. Suhu dan tingkat curah hujan mempengaruhi aktivitas
biologis, tingkat reaksi kimia dan jenis vegetasi penutup
Ø Topografi / Relief:
Topografi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan iklim.
Pada tanah datar kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang
berombak. Topografi miring mepergiat berbagai proses erosi air, sehingga
membatasi kedalaman solum tanah. Sebaliknya genangan air didataran, dalam waktu
lama atau sepanjang tahun, pengaruh ilklim nibsi tidak begitu nampak dalam
perkembangan tanah.
Ø Organisme:
Tanaman, hewan, jamur, bakteri dan manusia mempengaruhi
pembentukan tanah. Hewan dan mikro-organisme tanah campuran untuk membentuk
lubang dan pori-pori yang memungkinkan kelembaban dan gas meresap ke lapisan
lebih dalam. Dengan cara yang sama, membuka saluran akar tanaman dalam tanah
Ø Waktu:
Waktu adalah faktor dalam interaksi semua faktor di atas ketika
mengembangkan tanah. Seiring waktu, tanah berevolusi fitur tergantung pada
faktor-faktor pembentukan lain, dan pembentukan tanah adalah proses
waktu-responsif tergantung pada bagaimana interaksi faktor-faktor lain dengan
satu sama lain. Tanah selalu berubah.
(Anonymous b, 2010)
Dari kelima faktor tersebut yang bebas
pengaruhnya adalah iklim. Oleh karena itu pembentukan tanah kering dinamakan
dengan istilah asing weathering. Secara garis besar proses
pembentukan tanah dibagi dalam dua tahap,
yaitu proses pelapukan dan proses perkembangan tanah .
(Darmawijaya, 1990 )
Proses pelapukan adalah berubahnya
bahan penyusun didalam tanah dari bahan
penyusun batuan. Sedangkan proses
perkembangan tanah adalah terbentuknya lapisan
tanah yang menjadi ciri, sifat, dan kemampuan yang khas dari
masing – masing jenis tanah. Contoh proses pelapukan adalah
hancurnya batuan secara fisik, sedangkan contoh
untuk peristiwa perkembangan tanah adalah terbentuknya
horison tanah, latosolisasi
(Darmawijaya, 1990 )
Faktor yang Dipengaruhi
Ø Struktur
Ø Konsistensi
Ø Perakaran
Ø Daya serap air
3.6 Hubungan Tekstur Dengan Sifat Fisik Tanah
Lainnya
Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya suatu tanah.
Teristimewa tekstur merupakan perbandingan relatif pasir, debu dan liat atau
kelompok partikel dengan ukuran lebih kecil dari kerikil. Tekstur tanah sering
berhubungan dengan permeabilitas, daya tahan memegang air, aerase dan kapasitas
tukar kation serta kesuburan tanah. Walaupun faktor-faktor lainnya dapat
mengubah hubungan tersebut.
Dalam klasifikasi tanah (taksonomi tanah) tingkat famili, kasar
halusnya tanah ditunjukkan dalam sebaran besar butir (particle size
distribution) yang merupakan penyederhanaan dari kelas tekstur tanah dengan
memperhatikan pula fraksi tanah yang lebih besar / kasar dari pasir.
(Darmawijaya, 1990)
3.7 Kajian Mengenai Pengaruh
Tekstur Dalam Usaha Pertanian
Dalam memilih lahan untuk pertanian diperhatikan masalah tekstur
tanah karena mempengaruhi kandungan bahan organik atau unsur hara yang
diperlukan untuk tumbuhan serta kemampuannya menyimpan air dan aerasi.
Pengolahannya tergantung dari beberapa hal antara lain, kondisi tanah / relief
dan hidrologi tanah asalnya. Bila relief tanah asal berombak / berlereng, maka
harus dibuat teras bangku. Cara pembuatan teras adalah dengan jalan menggali
lereng atas dan menimbun lereng bawah.. Bila dengan hidrologi dilakukan dengan
membuat saluran drainase agar lahan menjadi kering / tidak terus – menerus
tergenang. Karena itu sifat tanah akan berubah karena terjadi proses
pengeringan tanah mulai dari lapisan atas kebawah.
Pada profil tanah berpasir yang ditanami padi 3 kali setahun
dijumpai lapisan tapak bajak. Jika ditanami padi 1 atau 2 kali setahun, lapisan
tapak bajak menjadi lapisan padas besi ( Rayes, 2000)
3.8 Data Hasil Praktikum
Sample A
|
Sample B
|
Sample C
|
Sample D
|
|
PASIR
|
80 %
|
30 %
|
10 %
|
20 %
|
DEBU
|
10 %
|
40 %
|
20 %
|
20 %
|
LIAT
|
10 %
|
30 %
|
70 %
|
60 %
|
golongan
|
Loamy sand
|
Clay loam
|
Clay
|
Clay
|
BAB IV
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelas tekstur tanah adalah
kemampuan tanah memegang dan menyimpan air, aerasi, serta permeabilitas,
kapasitas tukar kation dan kesuburan tanah.Sedangkan factor yang mempengaruhi
tekstur adalah bahan induk, iklim, topografi / relief, organisme, dan waktu.
Faktor yang dipengaruhi tekstur adalah struktur, konsistensi, perakaran, dan
daya serap air. Macam tekstur tanah yaitu debu, pasir dan liat.
SARAN
ADA DEH !
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2010. soil. http://en.wikipedia.org/wiki/ diakses
tanggal 2
Oktober 2010
Darmawijaya, M. Isa. 1990. Klasifikasi Tanah. Gadjah Mada
University Press.
Yogyakarta.
Kartasapoetra. 1987. Ilmu Tanah Umum. Bagian Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian
Universitas Padjajaran. Bandung.
Rayes, M.L. 2000. Karakteristik, Genesis Dan Klasifikasi Tanah
Sawah Dari Bahan Volkan
Merapi. Disertasi Program Pasca
Sarjana. Institut Pertanian Bogor
Tan, Kim. 1991. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Balai Penelitian
Teh & Kina. Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar