Daftar Blog Saya

Selasa, 02 Juli 2013

Laporan horti selada


I.PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
           Sebagai bahan pangan,sayur bukanlah makanan pokok.Melainkan hanya sebagai pelengkap.Meskipun demikian sayur tidak dapat diabaikan begitu saja.
 Selada (Lactuca sativa) adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Kegunaan utama adalah sebagaisalad. Produksi selada dunia diperkirakan sekitar 3 juta ton,yang ditanam pada lebih dari 300.000 ha lahan.

Lactuca sativa, satu-satunya jenis Lactuca yang didomestikasi, merupakan tumbuhan asli lembah dari bagian timur Laut Tengah. Bukti lukisan pada pemakaman Mesir kuno menunjukkan bahwa selada yang tidak membentuk "kepala" telah ditanam sejak 4500 SM. Awalnya, tanaman ini mungkn digunakan sebagai obat, dan untuk minyak-bijinya yang dapat dimakan. Beberapa ras lokal selada, diketahui digunakan untuk diambil minyak-bijinya. Tipe selada liar sering memiliki daun dan batang yang berduri, tidak membentuk kepala dan daunnya berasa pahit, serta mengandung banyak getah.
Pemuliaan tanaman ini mungkin ditekankan untuk memperoleh tanaman yang tidak berduri, lambat berbunga, berbiji besar dan tidak menyebar, tidak bergetah, dan tidak pahit. Aspek lain meliputi tunas liar lebih sedikit, daun lebar dan besar, dan membentuk kepala. Selada yang membentuk kepala adalah tanaman yang dibudidayakan agak lebih kini, yang pertama kali dinamakan sebagai "selada kubis" pada tahun 1543.
Ada empat kelompok budidaya selada:
1.                 capitata, selada kepala renyah (crisphead, iceberg) dan kepala mentega (butterhead)
2.                 longifolia, selada cos (romaine)
3.                 crispa, selada daun longgar
4.                 asparagina, selada batang

Selada kepala renyah

Setelah perkembangan roset awal, daun selanjutnya mulai tumbuh bertumpang-tindih, dan akhirnya memerangkap daun yang baru terbentuk. Terus berkembangnya daun yang terperangkap meningkatkan kepadatan kepala; kepala biasanya berbentuk hampir bulat. Kepala dapat menjadi sangat keras, dan dengan makin besar, kepala ini dapat pecah. Daun yang terlalu matang menjadi berasa pahit. Daun-daun bagian dalam yang terlipat ketat menjadi kasar(rugose), getas dan renyah. Daun terluar biasanya berwarna hijau tua, makin ke dalam warnanya makin muda. Ketika dipanen, tanaman di lapangan biasanya berbobot antara 700 dan 1000 g. Selada produksi rumah kaca umumnya jauh lebih kecil. Daya simpan dan keterangkutan yang baik adalah sifat penting yang dimiliki selada kepala renyah.

 

Selada cos

Kultivar cos,juga disebut sebagai romaine, memiliki daun memanjang, kasar, dan bertekstur renyah, dengan tulang daun tengah lebar dan jelas. Daun panjangnya yang agak sempit cenderung tumbuh tegak dan secara longgar bertumpang-tindih satu sama lain, serta tidak membentuk kepala. Sifat pascapanennya sama dengan tipe kepala renyah.

Selada kepala mentega

Kultivar kepala mentega, kadang-kadang disebut selada kubis, lebih banyak ditanam. Kultivar ini lebih disukai konsumen karena aroma dan daunnya yang lembut. Tanaman kultivar ini lebih kecil, agak lebih gepeng dan menghasilkan kepala yang kurang padat ketimbang tipe kepala renyah. Daunnya lebar, berlipat dan lembut, dengan tekstur berminyak lunak. Ada dua tipe utama kultivar ini yang diproduksi, yaitu tipe hari-netral dengan kepala yang agak padat dan tipe hari-pendek, menghasilkan kepala kecil dan kurang padat,dan umumnya ditanam dalam naungan pelindung. Kedua tipe ini mudah tergores sehingga karakteristik keterangkutan dan daya simpannya tidak baik. Kultivar tipe Batavia memilki sifat pertengahan antara tanaman kepala renyah dan kepala mentega. Kultivar ini ditanam baik di lapangan maupun dalam bangunan pelindung.

Selada daun longgar

Kultivar daun longgar sangat beragam ukuran, sembir, warna, dan tekstur daunnya. Setiap kultivar memiliki daun yang berkembang dalam kelompok roset yang ketat. Sebagian memiliki daun lembut dan renyah, sebagian berdaun halus, sementara yang lainnya di antara keduanya. Penanganan pascapanen selada jenis ini harus lebih hati-hati karena kelembutan daunnya, umur simpannya agak pendek, walaupun lebih baik daripada tipe kepala mentega, bahkan dengan pendinginan dan penanganan yang baik sekalipun.

1.2.Tujuan
Melakukan penyemaian terhadap tanaman selada


II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Botani

Kerajaan:
Divisi :
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
L. sativa
Lactuca sativa
Klasifikasi tanaman selada:

      






















Selada (lactuca sativa) merupakan tanaman yang biasa di tanam di daerah dingin maupun tropis. Selada daun memiliki daun yang berwarna hijau segar, tetapi ada juga yang berwarna merah. Tepi daunnya bergerigi atau berombak. Daunnya lebih enak dikonsumsi mentah.
Ada tiga jenis tanaman selada, yaitu: selada metnega, selada tutup, dan selada potong.
Di dalam Selada terdapat kandungan serat, provitamin A (karotenoid), kalium, dan kalsium. Berdasarkan penelitian, bahan-bahan yang dikandung oleh Selada memiliki manfaat untuk memperbaiki organ dalam, mencegah panas dalam, melancarkan metabolisme, membantu menjaga kesehatan rambut, mencegah kulit menjadi kering, dan mengobati insomnia (sulit tidur).
Selada bokor yang ditanam dalam pot sudah bisa dipanen ketika tanaman berumur 2 bulan. Media tanam yang saya gunakan berupa tanah pekarangan dicampur kompos buatan sendiri, perbandingan 1:1. Awalnya benih selada bokor disemai dulu di tempat penyemaian, setelah setinggi 5 cm dipindahkan dalam pot.
Pot di letakkan di tempat yang aga rindang, dengan pencahayaan matahari tidak terlalu menyengat. Penyiraman dilakukan setiap sore hari, dicampur dengan MoL encer sekali.

Pemeliharaan cukup mudah. Tanah setiap saat diaduk pelan-pelan (didangir), hati-hati jangan sampai mengenai akar tanaman. Bila tumbuh rumput atau tanaman liar di pot, langsung saja dicabut. Tanah yang telah tercampur kompos sangat baik untuk pertumbuhan selada bokor.

Selada bokor organik tumbuh segar, hijau muda, baik untuk bahan membuat gado-gado.


2.2. Syarat Tumbuh
  1. Tipe tanah                : lempung sampai lempung berpasir, gembur, dan mengandung bahan organik.
  2. pH tanah optimal     : 6.0—6.8.
  3. Ketinggian tempat  : 500—1.800 m dpl.
  4. Persyaratan lain      : lokasi terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase air lancar.



III.METODOLOGI

3.1      Tempat dan Waktu Praktikum
Praktikum hortikultura dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi,terletak di desa Mendalo Darat kecamatan Jambi Luar Kota kabupaten Muaro Jambi.Penelitian dilakukan pada tanggal 21 Maret 2012 pukul 15.00 WIB.
3.2       Bahan dan Alat
            Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
*   Benih Selada
*   Tanah Hitam
*   Air
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
*   Polybag
*   Nampan lastic
*   Cangkul
*   Ember
*   Parang
3.3       Cara Kerja
  1. Mempersiapkan Lahan yang akan digunakan setelah penyemaian.
  2. Kebutuhan benih per lastic sekitar 250—300 g.
  3. Siapkan media semai berupa tanah steril sebanyak satu bagian.
  4. Siapkan tray penyemaian, berupa nampan lastic atau dibuat sendiri dari papan kayu berukuran 30 x 40 x 5 cm. Di bagian dasar tray, buat lubang-lubang untuk pengaturan air penyiraman.
  5. Campur tanah dan pupuk kandang, kemudian ayak menggunakan ayakan pasir.
  6. Isikan media semai ke dalam tray-tray penyemaian.
  7. Letakkan tray-tray penyemaian di tempat yang terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung. 
  8. Siram media persemaian dengan air yang dosisnya, 1 ml/liter air. Upayakan agar media semai lembap hingga ke dasar tray. 
  9. Buat alur-alur penanaman. Jarak antar-alur 3—4 cm dengan kedalaman 1 cm.
  10. Tebar benih di alur-alur yang sudah dibuat dengan kerapatan 7—10 benih per 1 cm panjang alur. Selanjutnya, timbun dengan media setebal 0.5 cm.
  11. Siram benih tersebut 1x sehari.
  12. Umur persemaian tahap pertama sekitar 14 hari.
3.4       Hambatan yang ditemui
Hambatan yang kami jumpai pada saat melakukan penyemaian adalah mencari tanah hitam yang diperlukan pada saat melakukan penyemaian.



                                                                    IV.Kesimpulan                
Kesimpulan

Pada saat melakukan praktikum penyemaian selada hingga saat ini tidak menemui hambatan atau permasalahan lagi kecuali kesulitan menemui tanah hitam.

V.Daftar Pustaka

*               Selada – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
*               Bertanam Selada dengan Teknologi EMP   Artikel.htm
*               Khasiat Selada Untuk Kesehatan   Manfaat Selada.htm
http:// www.google.com/penyemaian selada